Pengajian Ekonomi Syariah

Unknown Selasa, 09 Oktober 2012


Bismillah,, kuliah Ekonomi Syariah yang diampu pak Prof. Harisuddin ini memang sesuatu banget. Beliau memang seorang kyai NU yang sip. Ilmunya sudah tidak lagi diragukan. Kuliah Ekonomi Syariah yang harusnya erat dengan muatan ekonomi Islam, akan tetapi diisi oleh pengajian atau tausiyah seputar agama.


Rezeki Manusia Telah Dijatah
Pada Al Qur'an Surat At Taubah ayat 111 diterangkan bahwasanya setiap makhluk yang ada di bumi Allah ini telah mendapatkan jatah rezekinya.. 

Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu'min diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. (QS At Taubah:111)

Selain itu dalam Quran Surat Adz Dzariat ayat 57 berbunyi:
Aku tidak menghendaki rezki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan. (QS Adz Dzariat:57)

Mau haji kog merasa berat? Padahal ada Allah SWT yang MAHA KAYA dan MAHA MEMAMPUKAN!. Seringkali kenikmatan yang manusia rasakan itu tidak terduga-duga. Tiba-tiba kog gitu, itulah Maha Kuasanya Allah. 
Dalam hal berdoa, kita harus memilih waktu yang ijabah, waktu yang tepat, karena pada saat waktu yang tepat itu saat penuh rahmat. 

QS Al Baqarah ayat 60 berbunyi:
Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman: "Pukullah batu itu dengan tongkatmu". Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air. Sungguh tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing)55. Makan dan minumlah rezki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan. (QS Al Baqarah : 60)

Selain itu dalam Al Qur'an Surat Al Baqarah ayat 22, Allah SWT berfirman:
Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah30, padahal kamu mengetahui. (QS Al Baqarah ayat 22)

Lalu, dimanakah posisi uang didalam Islam?
Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi) harta benda dan anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam keadaan kafir. (QS At Taubah ayat 55)

Seringkali, karena peradaban zaman yang semakin kapitalistik, maka uang acapkali dianggap sebagai segala-galanya. Tanpa uang, tidak ada yang bisa dibeli. Posisi uang janganlah untuk dinikmati sebebas-bebasnya ataupun dibanggakan berlebihan. Tetapi harus dijadikan wahana / washilah / perantara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. 

Itulah yang bisa saya resume dalam mata kuliah Ekonomi Syariah dengan dosen Pak Harisudin. Semoga bermanfaat... Aamiin...
Blogger Template by BlogTusts Sticky Widget by Kang Is Published by GBT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar